Kegagalan Termanis #baper2k17

Ahhhhh... Entah apa lagi? Entah apa lagi yang akan terjadi.
Saya hanya bisa belajar buat menerima dan memahami. Kehilangan kehilangan yang slalu terjadi dalam hidupku, jujur saja kadang membuatku merasa Tuhan itu tidak adil. Astagfirullah.. Ya saya memang pribadi yang egois, saya tidak bisa berpura pura menyukai sesuatu yang pada dasarnya tidak pernah saya sukai. Sekali lagi saya kecewa, sekali lagi saya patah, sekali lagi saya merasa gagal. Ini bukan perihal soal cinta. Terlebih dari itu, ini tentang cita dan impian ku. Kau tahu apa yang lebih menyakitkan perihal hati yang patah? Yaa, ini dia disaat kau merasa telah gagal, dan tak ada sedikit pun yang mengerti kegagalanmu, kegagalan yang terjadi bukan karena suatu yang kau inginkan. Saya kecewa.
Tapi......
Allah, oh God Dia slalu saja menguatkan saya. Padahal saya, seorang mahluk yang penuh dengan dosa, yang seketika pernah berkata bahwa Dia tak Adil dengan semua kehilangan yang terjadi dalam hidupku. Sungguh kau tahu mengapa saya menulis hal ini? Ini semata mata bukan untuk menarik belas kasihan siapa pun yang membacanya. Terlebih dari itu, saya ingin membuktikan pada semua disaat kau pikir bahwa sesuatu yang terjadi dalam hidupmu adalah suatu yang tidak adil yang kau pikir Allah kasih dengan sengaja. Sungguh, itu semua diberi kepadamu bukan karena ingin melihat mu menderita, tetapi ingin menguatkanmu, ingin kau dekat dengannya. Bagaimana bisa pula kita mengatakan sesuatu yang hilang itu adalah hal yang salah? Jelas saja segala sesuatu yang terjadi di langit dan bumi ini adalah milikNya adalah kuasaNya. Bagaimana bisa kita mengatakan itu adalah kehilangan? Padahal kita sendiri adalah milikNya, yang sempat hilang karena ego yang ingin memiliki segalanya. Namun disaat kita tlah "sengaja" menghilang kan diri sendiri dari jalan Nya. Allah menarik kita kembali ke jalanNya. Membuat kita sadar bahwa semua yang terjadi, segala yang dianggap buruk itu adalah sebuah hal yang indah yang akan diberi.
Kau tahu apa yang membuat saya sadar seperti ini? Yaa seketika disaat saya sudah sangat kecewa, disaat saya sudah sangat patah. Allah memberi saya petunjuk, menyadarkan saya melalui sebuah tulisan pendek di blog teman baik saya, yang beliau beri judul "Apalah arti memiliki, ketika diri kami sendiri bukanlah milik kami?...." she's my motivator . Gadis cantik yang berhijab, yang senantiasa berkata saya cantik jika memakai hijab, yang senantiasa mendengarkan keluhan saya dan slalu pula memberi saya semangat, yang senantiasa slalu saja membuat saya kembali sadar bahwa Allah itu punya jalan yang Terbaik.
Jujur, kegagalan yang terjadi dalam fase stelah masa putih abu abu yang sangat indah dalam kehidupan ku saat ini, itu sangat sakit. 3 kali gagal dan ditolak dalam merahi cita itu sangat sangat menyakitkan skali. Hahaha yaa it's so hurt guys, if u know that. Plz be faithfully.
Jujur saja dari kecil saya sangat ingin menjadi dokter. Bahkan kalian tahu? Almarhum Papaku sempat nulis gitu di sebuah buku TTS (Teka Teki Silang). Beliau suka skali ngisi TTS, dan hampir disetiap waktu luangnya beliau ngisi TTS, dan TTS yang udah full di isi disimpan dengan begitu rapi, bahkan mama dlu sempat ngomel kalau TTS ini udah kebanyakan dan mau dia buang, tapi papa nurut aja sih hehe. Tapi ga semua kebuang, ternyata papa nyimpan satu TTS yang kebetulan pas saya dapat TTS itu belum keisi semua, dan ketika saya liat di belakang buku TTS itu Papa nulis tittle dari anak anaknya kelak. Isinya seperti ini:
1. Ir. Haydier Novrianto
2. Dr. Julia Dwina Nur Shafira
3. Ir. Adela Triya Novani
Entah kenapa pas baca itu sedih banget, harapan Papa pada anaknya itu besar. Dan saya berpikir apakah kelak saya dan saudara saudara saya bisa buat ngewujudtin harapan papa? Disaat saya nemu TTS itu, Papa udah ga ada.
Semenjak hari itu cita cita saya buat menjadi dokter makin kuat. Kebetulan almarhum Opa saya, sosok pengganti Papa itu ngedukung banget buat saya jadi dokter. Beliau bahkan bilang dan kata katanya itu masih teringat sampe sekarang di benak saya "Nanti kalau Fira besar jadi dokter saja, nanti opa usahakan biayai semua supaya Fira jadi dokter, nanti biar opa pinjam uang di Bank biar Fira bisa jadi dokter" . Jujur saja waktu opa bilang kayak gitu, saya masih duduk di bangku SD tepatnya kelas empat SD. Saya sendiri gak pernah tahu biaya untuk jadi dokter itu mahal banget. Saya hanya ingat bahwa Opaku tersayang rela minjam uang ke Bank berapapun itu agar kelak saya bisa jadi dokter. Ini kisah ketika saya masih SD.
Dan duduk dibangku SMP saya masih kekeuh pada cita cita saya buat jadi dokter, saya berusaha buat belajar maksimal pelajaran biologi, ya saya sendiri tahu pelajaran biologi di bangku SMP memang belum seserius di bangku SMA tapi paling tidak saya sudah sedikit meguasai biologi, namun jujur saja nilai biologi ku slalu mendapat urutan kedua setelah nilai Fisika. Saya suka biologi, tapi saya lebih cinta fisika, karena saya pikir fisika itu gimana yaa, asik aja. Rumusnya tepat, jalan kerjanya juga pas dengan rumus. Gak kayak matematika yang rumusnya ini jalan kerja nya kesana kemari, bikin pusing. Meski begitu matematika tetap menjadi pelajaran favorit ku sih. Hehe
Pas tamat SMP dan lanjut dibangku SMA cita citaku untuk jadi dokter itu terkikiskan. Mungkin karena saya melanjutkan sekolah di sekolah kejuruan dan lebih tepatnya saya mengambil jurusan administrasi perkantoran, yang tentu notabene belajar mengenai IPS bukan IPA dari situ cita cita saya yang kepengen banget jadi dokter semenjak saya masih TK pupus begitu saja. Kalian pasti bertanya tanya, kenapa saya mau saja masuk SMK kalau memang kepengen jadi dokter? Ini semua karena keinginan mama saya, saya tidak menyalahkan dengan atas hal ini. Karena bagi saya keputusan mana adalah ridho dari Allah, kemauan mama insya allah akan di ridhoi Allah. Alhasil lah saya masuk SMK. Mama sendiri punya alasan masukin saya di SMK katanya biar saya cepat dapat kerja nanti nya, ya. Semenjak papa ga ada, untuk sekolah ke jenjang lebih tinggi dan memakan banyak biaya harus saya pikir ulang 1000x . Saya tidak ingin menyusahkan keluarga saya, yang juga punya hal lain, kebutuhan lain untuk sehari hari. Pas lulus di SMK 8 Makassar, ya mulai mengikuti alurnya, jujur awal awalnya tuh sempat gak senang aja lanjut di SMK, tapi yaa saya pikir lagi mungkin ini emang udah takdirnya:). Selama masa SMK saya jadi punya impian buat jadi pegawai bank, hahahaa iya pegawai bank juga salah satu cita cita keren menurut saya, selain berpenghasilan yang lumayan, pokoknya keren deh menurut saya. Dan kebetulan saya juga senang banget sama akuntansi, yaa sudah begitu lah.
Selama berjalannya waktu, cita cita saya buat jadi pegawai bank tiba tiba kehilangan gairah. Semenjak saya suka banget dengan kegiatan Travelling ke alam yang asli banget, tiba tiba kepikir buat jadi reporter yang suka menjelajah alam gitu kayak yang di acara "My Trip My Adventure" kereennnnnn banget tuh, udah jalan jalan gratis, dapat gaji pula:D
Tapi coba mikir lagi deh tuh saya nya, kayaknya lebih bagus deh kalau pekerj aan yang agak high class gitu (tentang Travelling). Terpikirlah buat jadi DuBes (Duta Besar/ Konsulat ) , dan kebetulan dari kecil saya itu pengen banget buat rasain tinggal di luar negeri yang punya 4 musim. Etss... Jangan salah paham dulu yaa, Indonesia tetap jadi negeri kebanggaan ku, tetap jadi negara terhebat di hati ku, dan negeri yang sangat ku cintai, ga ada satupun Negeri di dunia ini bisa gantiin posisi Indonesia dalam hati ku.
Inti dari segala cita cita ku yang ingin saya beritahu disini, yaitu saya hanya ingin jadi orang yang bermanfaat bagi semua orang, tidak hanya untuk mama ku yang sangat ku sayang, Atau pun kakak ku yang saya slalu keren sebahai sosok penggati papa. Tapi untuk semua manusia ciptaan Allah. Saya hanya ingin jadi orang bermanfaat, yang bisa membuat perubahan pada semuanya agar slalu bisa ada di jalan Allah. Sungguh, saya tidak butuh balasan atas hal itu. Saya hanya ingin Allah tidak berpaling dari saya, mama, kakak Tito, keluarga ku, Sahabatku, Temanku, dan semua manusia kesayangan Nabi Muhammad. Sungguh.
Karena buat apa jadi sukses, kaya, terkenal. Tapi kita tidak pernah bisa bermanfaat buat orang lain? Buat apa di dunia kita bisa dapat segalanya, sedangkan akhirat tidak.
  • Ditulis di Makassar, 15 Juni 2017.

Komentar