CHOICE

Halo...
Hari ini 7 Desember 2017.
"Orang lain gak mau tahu kamu siapa di masa lalu, gak mau tahu masalah kesulitan yang ada dalam hidupmu. Mereka hanya ingin tahu kamu ini bisa buat apa? Atau Sehebat apakah kamu untuk bisa diandalkan serta di perhitungkan" -Manager PT. xxxxx



Hari ini saya melakukan sebuah interview di salah satu perusahaan swasta lokal yang bergerak di bidang properti dan perusahaan ini cukup di perhitungkan. 

(Interview nya bukan di Mcdonald ya. Saya kesini karna ingin mendapat jaringan internet yang kencang hehe. Dan disini koneksi wi-fi nya sangat kencang. Jadi asik aja buat nulis hehe) 

skip..

Gak tahu kenapa Bapak manager itu (Saya gak tahu namanya, intinya dia orang Manado) saya gak tahu kenapa Bapak manager itu memanggil saya untuk interview padahal jelas jelas saya cuman lulusan SMK yang sangat jelas tidak ada pengalaman serta standar pendidikan yang tinggi sebagai Marketing Executive. (Ya, saya dipanggil interview sebagai Marketing Executive. Saya tidak pernah sekalipun melamar pekerjaan seperti itu di situs resmi pencarian kerja berbasis online) But, I don't know why? ...

Skip..

Akhirnya saya merespon tawaran kerja tersebut. Dan datanglah saya hari ini di kantor Beliau untuk di interview.
Sesampai disana, saya pertama ngobrol soal suku bangsa apa (Ok, obrolan soal suku bangsa slalu sangat menyenangkan untukku. Karena menjadi salah satu orang yang bersuku bangsa yang punya adat istiadat yang kental adalah suatu kebanggan tersendiri bagi saya pribadi sebagai orang Indonesia).
Dan akhirnya menuju ke topik utama soal kerjaan. Jujur saja hari ini, saya belum siap secara penampilan, apalagi mental untuk interview. Jadi, kentara banget deh oleh Bapak Manager nya itu. Mungkin saya kentara banget gak semangat dan pesimis dengan kerjaan sebagai Marketing yang dia Tawarkan, apalagi ditambah dengan info soal harga produk yang nantinya akan saya pasarkan serta jual jika saya memang diterima sebagai Marketing Executive.
Sebagai seorang manusia yang baru menginjak usia 18 tahun. Mendengar penjelasan tentang hal seperti itu, jujur mental saya belum sangat siap. (Jual baju yang harga nya 100rb aja tempo hari yang lalu saya doa dan usaha nya sangat sangat gencar, apalagi yang harganya selangit kayak gitu).
Saya berpikiran, kalau Bapak Manager ini bisa ngebaca pikiran saya, dan ditambah tatapan mata saya yang lesu, pesimis, mental kerupuk. Hahahaha yes I am not good enough. Keluarlah kalimat wejangan dari Bapak Manager itu yang really really I like and needed
"Orang lain gak mau tahu kamu siapa di masa lalu, gak mau tahu masalah kesulitan yang ada dalam hidupmu. Mereka hanya ingin tahu kamu ini bisa buat apa? Atau Sehebat apakah kamu untuk bisa diandalkan serta di perhitungkan. Dalam hidup tuh kalau kamu pesimis sama diri kamu sendiri kamu gak akan pernah bisa berkembang dan bahkan buat mimpi jadi orang diatas kamu gak akan pernah bisa, kalau kamu selalu nunjukin kekurangandengan kamu, kamu hanya terlihat sangat menyedihkan dan kamu harus tahu orang orang gak akan mau terlalu deket deket sama kamu paling kalau kamu nelfon misalnya kamu hanya dibilang ah bikin susah aja nih pasti. Kamu harus tanemin dalam mindset kamu kalau kamu itu bisa, kamu mau dan kamu mampu buat ngewujudtin mimpi kamu menjadi bukan sekedar mimpi di waktu tidur tapi jadi kenyataan. Apalagi aku liat kamu orangnya pengen banget jadi tulang punggung yang bisa ngebahagiain keluarga, tapi kalau dari tatapan mata kamu yang kurang semangat kayak gini kamu pasti bakal gini gini aja, kamu paling dapat kerjaan yang gaji ump dan paling hanya untuk ngelanjutin kehidupan hari ini, kamu gak bakal bisa dapet lebih kayak orang di luar sana. Ya kamu ya gini gini aja. Selama kita masih muda kita mesti berusaha jangan pas tua kita mau susah susah. Ini semua sama kayak kamu punya Iman kepada Tuhan. Kamu tetap kan percaya dan berdoa pada Nya. Sama seperti mimpi dan diri kamu, kamu harus tetap yakin dan percaya bahwa kamu bisa ubah nasib. Hidup itu pilihan Jul kamu mau menyerah ataupun merubah hal hal yang sangat penting dalam hidup kamu itu semua hanya kamu yang pilih dan bisa lakukan hanya diri kamu sendiri tidak saudara, teman, bahkan orang yang kamu anggap spesial"
.
.
Kalimat wejangan Bapak Manager itu terngiang trus di pikiranku. Saya merasa kalimat Beliau sangat betul, dan memang kita harus memilih. Memilih buat berhenti menyerah padahal belum melakukan apapun yang besar atau berani memulai dengan kepercayaan diri dan keyakinan pada Nya. Semoga saya bisa lebih bisa menjadi lebih baik lagi.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Makasih telah berkunjung dan ingin membaca tulisanku.
Tertanda, saya sang manusia 18 tahun yang punya mental kerupuk di tahun 2017.

Komentar